kadang cinta memang tak butuh perlakuan
kadang cinta hanya dipercaya dari sorotan mata
aku pernah dalam hati seseorang
seseorang pun pernah ada dalam hatiku
bersama melawan dunia
dengan laju yang tak terkendali
sampai pada masanya
kami berdua tersadar
kami berjalan sendiri sendiri
langkah itu tak seirama, andai tujuan kami sama
bukan jalan yg satu yg kami tuju
kami mencintai kebersamaan yang dusta
menyayangi harapan yang tiada terwujud
bukan lagi kasih sayang lebih dari kata
namun hanya rasa tiada ingin sendiri
lalu datang lah pandangan mata itu
satu pandangan yg tidak akan pernah terlupa
satu pandangan yg mengucap lebih dari seribu kata
namun tak satupun mengucap sayang dan rindu untukku
bagai tak peduli, dia sadar aku mengucap pandangan yg sama dengannya
kami tertawa
tertawa bersama
saling membenci diri sendiri knp begitu janggalnya percintaan ini
pada akhirnya memang kami terlanjur terikat perjanjian dunia
bahwa kami tak akan pernah bersama
satu pelukan itu , mengakhiri segalanya
satu tetes air mata itu mengawali ke akhiran kami
tiada senyum diantara kami
tiada yang sama lagi ketika matahari terbit esok
akan sendiri dan berawal sepi lagi
lalu lagu yg sama akan kembali terputar
mencintaimu adalah keindahan sendiri bagi yg menangis ini
karena aku tau, tak pantas kau untuk disakiti
satu pandanganitu mengakhiri semuanya
tanpa terucap kata dan melalui apapun
dia tau
aku mencintainya lebih dari yg terlihat, terucap, dan tersirat dari sorotan mataku
kadang cinta hanya dipercaya dari sorotan mata
aku pernah dalam hati seseorang
seseorang pun pernah ada dalam hatiku
bersama melawan dunia
dengan laju yang tak terkendali
sampai pada masanya
kami berdua tersadar
kami berjalan sendiri sendiri
langkah itu tak seirama, andai tujuan kami sama
bukan jalan yg satu yg kami tuju
kami mencintai kebersamaan yang dusta
menyayangi harapan yang tiada terwujud
bukan lagi kasih sayang lebih dari kata
namun hanya rasa tiada ingin sendiri
lalu datang lah pandangan mata itu
satu pandangan yg tidak akan pernah terlupa
satu pandangan yg mengucap lebih dari seribu kata
namun tak satupun mengucap sayang dan rindu untukku
bagai tak peduli, dia sadar aku mengucap pandangan yg sama dengannya
kami tertawa
tertawa bersama
saling membenci diri sendiri knp begitu janggalnya percintaan ini
pada akhirnya memang kami terlanjur terikat perjanjian dunia
bahwa kami tak akan pernah bersama
satu pelukan itu , mengakhiri segalanya
satu tetes air mata itu mengawali ke akhiran kami
tiada senyum diantara kami
tiada yang sama lagi ketika matahari terbit esok
akan sendiri dan berawal sepi lagi
lalu lagu yg sama akan kembali terputar
mencintaimu adalah keindahan sendiri bagi yg menangis ini
karena aku tau, tak pantas kau untuk disakiti
satu pandanganitu mengakhiri semuanya
tanpa terucap kata dan melalui apapun
dia tau
aku mencintainya lebih dari yg terlihat, terucap, dan tersirat dari sorotan mataku
0 komentar:
Posting Komentar