Merebaknya Jejaring sosial
seperti Facebook, Friendster, MySpace, Twitter, MySpace, Friendster,
Friendfeed, YouTube, Flickr, LinkedIn, telah menimbulkan efek baru salam
kehidupan manusia dewasa ini, tulisan yang akan saya buat merupakan
kombinasi dari pendapat saya dan beberapa artikel rekan-rekan blog yang
sebagian pendapatnya saya ambil, hadirnya jejaring sosial yang membumi
membuat orang lebih seneng menghabiskan waktunya berlama-lama didepan
laptop, komputer, BlackBerry,Smartphones atau bahkan rela nongkrongin
warnet ampe pagi. Akses ke media ini telah mengalami revolusi yang
sangat besar, tidak hanya anytime tapi any device, dimanapun dan
kapanpun anda bisa berkomunikasi dengan seluruh teman anda di penjuru
dunia. Luar biasa sekali...berikut satu pendapat yang saya ambil dari
rekan blog berikut ini
Generasi
muda menghabiskan banyak waktu di sana. Bahkan pekerja kantor memakai
berjam-jam waktunya untuk bermain media sosial itu. Bahkan cenderung
menimbulkan kecanduan / adiktif. Orang tidak banyak lagi saling bertemu
fisik, cukup melalui media digital yang maya dan semu.
Salah
satu kasus yang menghebohkan beberapa waktu lalu adalah tewasnya Megan
Gillan yang bunuh diri akibat mengalami bullying (ejekan) di situs
sosial Bebo.
Salah
satu pendapat muncul dari wawancara harian The Sunday Telegraph dengan
Archbishop (kepala gereja Katolik di Inggris) Vincent Nichols yang
berkomentar ketika membahas kasus Megan Gillan.
Disebutkan
bahwa situs-situs media sosial itu membawa anak-anak muda untuk
membangun "hubungan semu sesaat" yang membawa mereka tidak dapat
mengatasi persoalan ketika jaringan sosial mereka kolaps. Internet dan
mobile-device disebutkan merupakan komunitas "dehumanisasi".
Juga
dikatakan tentang kehilangan loyalitas dan naiknya individualisme di
kalangan masyarakat Inggris yang dia temui dalam komunitas yang
dilayaninya.
Dia
juga mengungkapkan sebuah contoh para pemain sepak bola yang beraksi
seperti "orang bayaran" dengan begitu mudahnya memutuskan kontrak untuk
berpindah klub demi mencari bayaran lebih tinggi. Serta mengekspresikan
ketakutannya akan gerakan untuk melonggarkan hukum atas bunuh diri
dengan bantuan (seperti dalam kasus euthanasia).
Dia
mengatakan bahwa hubungan sosial sudah diperlemah dengan menurunnya
pertemuan face-to-face dan meningkatnya percakapan dengan telepon dan
pesan singkat.
"Saya
berpikir bahwa pemakaian berlebihan atas SMS dan email yang eksklusif
berarti bahwa sebagai sebuah masyarakat sosial kita kehilangan beberapa
kemampuan untuk membangun komunikasi interpersonal yang diperlukan untuk
hidup bersama dan membangun sebuah komunitas."
"Kita
kehilangan kemampuan sosial, kemampuan interaksi manusia, bagaimana
membaca perasaan orang, membaca bahasa tubuh orang, bagaimana belajar
bersabar sampai momen yang tepat untuk membuat sebuah keputusan."
"Pemakaian
ekslusif yang terlalu banyak atas informasi elektronik membuat
dehumanisasi di mana kemanusiaan itu sangat, sangat penting sebagai
bagian dari kehidupan komunitas dan hidup berdampingan."
Archbishop juga mengkritik situs-situs jaringan sosial itu sebagai meninggalkan anak-anak dengan miskin pertemanan.
"Facebook
dan MySpace mungkin memberikan kontribusi kepada komunitas, tapi saya
kuatir mengenai hal itu. Itu bukan komunikasi yang akrab jadi tidak akan
membangun komunitas yang akrab."
Dia
juga mengingatkan bahwa situs-situs itu memberi kontribusi kepada tren
dari anak-anak muda yang mementingkan "kuantitas atau jumlah teman"
daripada kualitas pertemanan.
"Di antara anak-anak muda seringkali faktor kunci dalam bunuh diri adalah trauma atas hubungan yang semu."
Itu
merupakan sindrom "semua" atau "tidak sama sekali" yang harus Anda
miliki dalam usaha untuk mengungkapkan identitas, "mengkoleksi" teman di
mana Anda dapat berbicara dan bahkan membanggakan diri. (Bicara yang
kadang hanya satu arah.)
Persahabatan
itu bukan komoditas, persahabatan adalah sesuatu yang berupa upaya
keras dan bertahan lama selama hubungan itu benar.
Source:http://room8888.blogspot.com/2009/08/media-sosial-mengakibatkan-dehumanisasi.html
0 komentar:
Posting Komentar