Jumat, 27 Januari 2012

Bahasa Orang Tua, Bahasa Anak

Orangtua sering terkejut bila menemui fakta bahwa anaknya berbicara kasar dan menggunakan bahasa yang kasar. Misalnya saja Olin yang berusia 3 tahun, karena dilarang bermain, tiba-tiba saja mengomeli ibunya dengan mengeluarkan kata-kata yang kasar.
Saat ditanya dari mana ia mengetahui kata kasar tersebut, Olin dengan lancar menjawab tanpa rasa bersalah, ia mendengar dari ayahnya yang tempo hari bertengkar dengan orang di depan anak-anaknya. Ternyata ini menjadi sebuah ingatan yang kuat bagi Olin. Orangtua dan lingkungan merupakan dunia paling dekat dengan anak. Elvi Andriani, M.Si, psikolog anak menjelaskan, orangtua merupakan model bagi seorang anak. Perkembangan anak pada usia 2-3 tahun merupakan fase meniru perilaku orangtua. Pada fase ini, anak akan mudah mengingat apa yang diucapkan oleh orang tuanya, misalnya ketika Olin melihat Ayahnya yang sedang emosi mengeluarkan kata-kata yang kasar. maka dengan mudah iya juga meniru, Ketika perasaannya sedang gusar dan emosi karena marah, ia juga mengeluarkan kata-kata kasar yang ia sendiri tidak mengerti makna dan arti ucapan yang dikeluarkannya itu.

Orangtua menjadi model bagi anak-anaknya dengan berbahasa yang baik dan benar, sebab pada usia 2-5 tahun adalah masa anak yang belum paham pemaknaan kata-kata yang didengarnya, pada masa ini anak akan meniru atau Sigmeun Freud menyebutnya dengan masa identifikasi atau imitasi. Meniru sudah terjadi sejak anak mulai menyadari berbagai rangsang di sekitarnya.

Peniruan merupakan salahsatu cara anak belajar tentang diri dan lingkungannya. Paling sederhana, saat anak belajar berbahasa atau bicara tanpa peniruan atau modeling, anak tidak akan mampu mengembangkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan lingkungan. Pencegahan atau perbaikan bahasa pada anak butuh dukungan dan kecermatan orangtua. Seorang Anak, ketika mendapatkan perhatian yang lebih akibat tindakan yang dibuatnya, maka anak cenderung mengulangi perbuatannya untuk mendapat perhatian. "Dalam pembentukan perilaku, jika perilaku yang tidak dikehendaki ingin dihilangkan, maka hilangkan penguat atau pengabaian: tidak memberi respon/ perhatian berlebihan. Dalam teknik behavior modification (modifikasi perilaku) disebut dengan extinction," jelas Elvi.

Penguat merupakan tindakan-tindakan orangtua seperti marah serta kegiatan yang memberi perhatian berlebihan. Justru tindakan ini akan memberikan penguatan pada anak untuk mengulangi tindakannya. Dengan pengetahuan anak usia 2-3 tahun yang belum dapat menilai baik dan buruk, maka dengan mengucapkan kata kasar, ia merasa menarik perhatian orangtuanya. Pada usia ini anak-anak memang suka menarik perhatian orangtuanya, jelas Dosen Psikologi Depatemen Perkembangan ini. Anak justru mengatakan kata-kata kasar dan jorok karena menikmati reaksi orang-orang di sekitarnya, seperti ia ditertawakan seolah-olah itu lucu dan menghibur, atau diperhatikan dengan rasa kaget dan ingin tahu dari lingkungannya.

Selain orangtua, lingkungan juga merupakan faktor penting yang akan menjadi tiruan langsung bagi anak dalam usia berkembang. Baiknya anak-anak bergaul dengan teman sebayanya, juga waktu menonton televisi dibatasi. Orangtua mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya yang kasar bisa diadaptasi dari lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Dalam hal ini pola asuh sangat berpengaruh pada tingkat emosi seorang anak dan bagaimana ia bersikap. Orangtua sebagai lingkungan terdekat anak, sangat berperan penting dalam perkembangan bahasa anak. Penjelasan serta pemberian pengetahuan dengan cara yang baik akan membentuk karakter anak yang baik pula. Seperti cerminan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates